Sebenarnya demamnya sudah dimulai hari Selasa sore pulang mengaji. Waktu itu saya sedang berada di Banyuwangi dan diberitahu istri saya keesokan paginya. Demam yang dialami Kila ini sedikit aneh bagi saya, ketika pagi hari demam itu akan turun dan Kila dapat beraktifitas seperti biasa. Makan juga lahap seperti biasa. Bermain di rumah juga seperti biasa. Tapi ketika sore hari hingga malam, demamnya akan meningkat.
Kebetulan juga hari kamis itu tanggal merah, sehingga dokter-dokter yang kami hubungi semua sedang "di luar kota", bahasa lain untuk kata tutup atau tidak melayani pasien. Akhirnya baru Jum'at sora Kila dibawa ke dokter umum dekat perumahan. Karena belum puas, keesokannya kami bawa ke dokter anak, dan cek darah. Maka, jelaslah, darah Kila positif mengandung salmonella alias Kila terserang typhus. Dan kami bawa Kila ke rumah Sakit Marsudi Waluya yang berjarak hanya sekilo saja dari rumah, untuk di rawat. Kila harus total beristirahat.

Syukur alhamdulillah, tidak perlu waktu lama Kila menginap di rumah sakit. Selasa sore, ia sudah diperbolehkan oleh dokter anak Muchlis yang menanganinya. Selama Kila dirawat, kami menjelaskan bahwa ia sakit disebabkan Kila tidak mau istirahat siang, sehingga kecapaian. Semoga Kila dapat memahaminya.
Lepas dari rumah sakit, kami harus memastikan Kila tetap baik-baik saja di rumah, terbiasa kembali tidur siang. Setiap hari kami selalu menelpon ke rumah untuk memastikan Kila tidur siang, dan terbiasa untuk tidur siang.
0 komentar:
Posting Komentar